Jumat, 15 Januari 2016

Peraturan Membuat Dialog

PERATURAN MEMBUAT DIALOG

Berikut ini akan saya sampaikan cara penulisan dialog yang paling banyak dilanggar karena ketidaktahuan penulis pemula.

Diingat baik-baik ya


1. Setiap dialog selalu masuk ke alinea baru
Kecuali dialog yang dipotong sedikit, lalu dilanjutkan

------"Mau kemana?" tanyaku. (alinea baru)
------"Mau tahu aja, itu urusanku," jawabnya. (alinea baru)
------"Tapi keselamatanmu juga urusanku," sanggahku sambil menangis, "jangan tinggalkan aku." (alinea baru - sambungannya tidak)

Perhatikan dialog (petik pertama) pada baris pertama dan kedua masuk alinea baru sekalipun halamannya masih muat. Petik keempat pada baris tiga tidak masuk alinea baru karena dialognya masih lanjutan dari petik sebelumnya hanya dijeda sedikit narasi.


2. Huruf pertama nempel (tanpa spasi) dengan kutip buka dan tanda baca/ huruf terakhir nempel dengan kutip tutup.
"Mau ke mana?" = benar
" Mau ke mana ?" = salah (ada spasi)

3. Huruf besar di awal dialog.
Kalimat di awal dialog sekalipun di awal petik dianggap sebagai awal kalimat jadi huruf besar.
"Mau ke mana?" = benar
"mau ke mana?" = salah (huruf pertama)

Kecuali kalau kalimatnya dijeda, maka kalimat pada petik berikutnya dianggap sebagai kalimat lanjutan jadi huruf kecil.

Contoh yang benar (jangannya huruf kecil)
"Tapi keselamatanmu juga urusanku," sanggahku sambil menangis, "jangan tinggalkan aku."

- kata jangan adalah lanjutan dari kalimat sebelumnya jadi huruf kecil saja.
karena kalau tidak dijeda kalimatnya:

"Tapi keselamatanmu juga urusanku, jangan tinggalkan aku," sanggahku sambil menangis.

Contoh yang salah (jangan-nya huruf kecil)
"Tapi keselamatanmu juga urusanku," sanggahku sambil menangis, "Jangan tinggalkan aku".
(sekalipun beberapa penerbit tetap melakukan ini tergantung kebijakan.

4. Titik, koma, tanda tanya tada seru, pada akhir kalimat ada di dalam petik bukan di luar petik dan menempel pada tanda petik penutup.

Akhir kalimat dalam petik yang diakhiri dengan titik atau koma, maka tanda baca tersebut ada di dalam petik menempel dengan petik terakhir bukan di luar petik

Contoh yang benar
"Tapi keselamatanmu juga urusanku," sanggahku sambil menangis, "jangan tinggalkan aku." (titiknya di dalam petik)
Contoh yang salah
"Tapi keselamatanmu juga urusanku," sanggahku sambil menangis, "jangan tinggalkan aku". (titiknya di luar petik)

5. Titik dipakai kalau dialog berhenti tanpa keterangan narasi
jika dengan narasi pakai koma.
"Tapi keselamatanmu juga urusanku," sanggahku sambil menangis, "Jangan tinggalkan aku." (pakai titik)
"Tapi keselamatanmu juga urusanku, jangan tinggalkan aku," sanggahku sambil menangis. (pakai koma)

6. Kalau diawali narasi sebelum dialog dikasih koma dulu menempel pada huruf terakhir kalimat narasi lalu spasi lalu petik buka
Aku bertanya padanya, "Kamu mau ke mana?"
Dia menjawab, "Tidak kemana-mana."